Nama : VINNY
JUWANTI
NPM : 29213159
KELAS : 4EB25
Mengetahui
pendekatan perkembangan akuntansi dalam ekonomi yang berorientasi pasar.
Pendekatan yang dikembangkan oleh Mueller yang berbeda terhadap pengembangan
akuntansi dapat diamati di negara-negara barat yang memiliki system ekonomi
mikroekonomis, makro ekonomis, pendekatan disiplin independen, dan pendekatan
akuntansi seragam.
- Pola Makroekonomis
Ada tiga pernyataan yang berkaitan dengan pola ini yaitu
:
- Perusahaan bisnis merupakan unit essential dalam struktur ekonomi suatu negara.
- Perusahaanbisnis mencapai tujuannya dengan cara yang terbaik melalui koordinasi erat aktivitasaktivitasnya dengan kebijakkan-kebijakkan ekonomi nasional dalam lingkungannya.
- Kepentingan publik dilayani dengan baik jika akuntansi perusahaan bisnis saling berhubungan eratdengan kebijakan nasional.
2. Pola Mikroekonomis
Ekonomi yang berorientasi pada pasar, termasuk ekonomi
yang tidak begitu banyak mendapat campur tangan administrasi pemerintah pusat,
mempercayakan sebagian besar kesejahteraan ekonomi kepada aktivitas-aktivitas
bisnis dari indvidu-individu dan masing-masing terdapat suatu orientasi
fundamental yang mengarah pada setiap sel dari akivitas ekonomi.Beberapa pernyataan
yang berkaitan dengan pola ini menyangkut :
- Perusahaan menyediakan titik-titik vokal bagi aktivitas-aktivitas ekonomi
- Kebijakan utama perusahaan bisnis adalah untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
- Optimasi dalam pengertian ekonomi adalah kebijakkan terbaik perusahaan untuk bertahan
- Akuntansi, sebagai cabang ekonomi bisnis, mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi-aplikasinya dari analisis ekonomi.
3. Disiplin Independen
Menganggap akuntansi sebagai fungsi jasa dari bisnis
memberikan ruang yang cukup untuk menyimpulkan bahwa akuntansi dapat membangun
kerangka yang berguna bagi dirinya yang disaring dari proses bisnis yang
dilayaninya. Jika hal ini mungkin dilakukan, maka dukungan konseptual dari
suatu disiplin seperti ekonomi tidak dibutuhkan. Akuntansi dengan kata lain ,
bergantung pada dirinya menjadi suatu disiplin yang independen.
4. Keseragaman Akuntansi
Ada tiga pendekatan praktis atas pola pengembangan
keseragaman akuntansi :
- Pendekatan bisnis
Pendekatan ini mempertimbangkan secara penuh
karakteristik-karakteristik bisnis dan lingkungan bisnis tempat dimana data
dikumpulkan, diproses dan dikomunikasikan. Pendekatan ini merupakan suatu
pendekatan pragmatis yang sangat bergantung pada konvensi dan paling sering
dipakai dalam perancangan bagan-bagan akun terpisah yang seragam, yaitu bagi
suatu cabang industri atau perdagangan
- Pendekatan ekonomi
Pendekatan ekonomi bagi keseragaman akuntansi pada
dasarnya adalah pendekatan makro. Pendekatan ini mengakaitkan akuntansi dengan
kebijakan publik. Badan-badan hukum dan peraturan publik digunakan untuk
menjalankan sistem yang telah terbentuk dalam pola pengembangan seperti itu.
Pertimbangan – pertimabangan akuntansi teknis berada pada tingkatan kedua, dan
pertimbangan- pertimbangan kebijakan nasional berada pada tingkatan paling
atas.
- Pendekatan teknis
Pendekatan ini juga merupakan pendekatan umum karena
perhatian langsung diberikan kepada karakteristik-karakteristik bisnis tertentu
dari transaksi-transaksi akuntansi atau proses akuntansi. Terakhir, orientasi
yang luas dari pendekatan ini pada hakekatnya bersifat teoritis.Wolk &
Tearney, (1992; 578) menggagas, bahwa secara teoritis ada tiga model yang
disodorkan untuk menyeragamkan pemahaman mengenai akuntansi internasional,
yaitu :
- Absolute uniformity. Berarti satu set standar akuntansi yang baik dalam satu format pelaporan keuangan akan berlaku internasional tanpa membeda-bedakan keadaan ekonomi dan kebutuhan pemakai
- Circumstantial uniformity. Berdasarkan basis transnasional yang mengijinkan perbedaan metode akuntansi yang digunakan dimana keberadaan akuntansi ditunjukan.
- Purposive uniformity. Akan mempertimbangkan kedua keadaan perbedaan yang mendasarinya seperti halnya kebutuhan pemakai yang berbeda dan manfaatnya.
Beberapa negara
yang dominan terhadap perkembangan akuntansi antara lain:
1.
Prancis
2.
Jepang
3.
Amerika Serikat
Mengidentifikasi negara yang dominan dalam
perkembangan praktek akuntansi
- Prancis
Prancis merupakan pendukung utama akuntansi nasional
di dunia.Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General
(kodeakuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan September 1947.
Revisikode tersebut dilakukan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya terjadi
padatahun1982 berdasarkan Direktif Keempat Uni Eropa (UE). Pada tahun
1986,rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam
DirektifKetujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan direvisi lebih
lanjutpada tahun 1999.Ciri khusus akuntansi di Prancis adalah terdapatnya
dikotomi antaralaporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan
keuangankelompok usaha yang dikonsolidasikan. Hukum memperbolehkanperusahaan
Prancis untuk mengikuti Standar Pelaporan KeuanganInternasional (IFRS) atau
bahkan prinsip akuntansi yang diterima umum diAS (GAAP) dalam menyusun laporan
keuangan konsolidasi
- Jepang
Akuntansi dan pelaporan keuangan di Jepang
mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestic dan internasional. Dua badan
pemerintah yang terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hukum
pajakpenghasilan perusahaan di Jepang memiliki pengaruh lebih lanjut pula.
Padaparuh pertama abad ke-20, pemikiran akuntansi mencerminkan pengaruhJerman;
pada paruh kedua, ide-ide dari AS yang berpengaruh. Akhir-akhir ini,pengaruh
badan Badan Standar Akuntansi Internasional mulai dirasakan danpada tahun 2001
perubahan besar terjadi dengan pembentukan organisasisector swasta sebagai
pembuat standar akuntansi. Akuntansi di Jepang sedang dibentuk ulang agar
sesuai dengan IFRS.
- Amerika Serikat
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor
Swasta (BadanStandar Akuntansi Keuangan, atau Financial Accounting Standards
Boardi –FSAB), namun sebuah lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modalatau
Securities Exchange Commission – SEC)juga memiliki kekuasaan untuk menerapakan
standarnya sendiri.
Dasar
Klasifikasi Akuntansi Internasional Klasifikasi akuntansi internasional dapat
dilakukan dalam dua cara, yaitu :
(1). Pendekatan Deductive
Yaitu mengidentifikasikan faktor lingkungan yang relevan dan mengkaitkan
itu dengan praktek akuntansi nasional, pengelompokan internasional atau pola
perkembangan yang diajukan.
(2)
Pendekatan Inductive Praktek akuntansi
individual dianalisa, pola perkembangan atau pengelompokan diidentifikasikan
dan di akhir penjelasan dibuat dari sudut pandang ekonomi, sosial, politik dan
faktor-faktor lainnya.
Perbedaan Penyajian Wajar dan
Kepatuhan Terhadap Hukum di Negara yang Dominan Perbedaan penyajian wajar dan
kepatuhan terhadap hukum mengalami banyak permasahan. Ini menyangkut
penyesuaian yang dilakukan terhadap pemberlakuan IFRS sebagai dasar penyajian.
Beberapa masalah diantaranya :
- Depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat ekonomi.
- Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap (properti) diperlakukan seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan hukum).
- Pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat Anda berhenti bekerja (kepatuhan hukum).
Dalam
perkembangannya negara Prancis dan Jepang masih kurang dominan ketimbang
Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan akuntansi Jepang yang
dalam perkembangannya saat ini didasarkan pada IFRS yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
http://seftilove.blogspot.co.id/2014/07/negara-yang-dominan-dalam-perkembangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar