Nama : Vinny Juwanti
NPM : 29213159
Kelas : 4EB25
Istilah triple bottom line pertama kali diperkenalkan oleh John Elkington
(1998) dalam bukunya yang berjudul Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line
in 21st Century Business. Elkington menganjurkan agar dunia usaha perlu
mengukur sukses (atau kinerja) tak hanya dengan kinerja keuangan (berapa besar
deviden atau bottom line yang dihasilkan), namun juga dengan pengaruh terhadap
perekonomian secara luas, lingkungan dan masyarakat di mana mereka beroperasi.
Planet, People, and Profit atau
yang di Ilmu Akuntansi lazim disebut dengan Triple Bottom Line merupakan
pemikiran yang sudah berkembang cukup lama di Eropa. Pemikiran tentang
bisnis yang berkelanjutan (sustainable business) yang mengedepankan
kelestarian alam (planet) sebagai sumber dari semua sumber daya,
kesejahteraan masyarakat atau manusia (people), dan memperoleh laba (profit)
yang memadai untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Tanggung
jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan yang didasari tiga
prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines oleh Eklington
(Amalia, 2007: 11):
1. 1.
Profit. Profit merupakan unsur terpenting
dan menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha. Perusahaan tetap harus
berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus
beroperasi dan berkembang. Aktivitas yang dapat ditempuh untuk mendongkrak
profit antara lain dengan meningkatkan produktivitas dan melakukan efisiensi
biaya, sehingga perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat
memberikan nilai tambah semaksimal mungkin.
2. 2.
People. Perusahaan harus memiliki kepedulian
terhadap kesejahteraan manusia. Menyadari bahwa masyarakat sekitar perusahaan
merupakan salah satu stakeholder penting bagi perusahaan, karena
dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan, kelangsungan
hidup, dan perkembangan perusahaan. Maka sebagai bagian yang tak terpisahkan
dengan masyarakat lingkungan, perusahaan perlu berkomitmen untuk berupaya
memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat. Misalnya, pemberian
beasiswa bagi pelajar sekitar perusahaan, pendirian sarana pendidikan dan
kesehatan, serta penguatan kapasitas ekonomi lokal.
3. 3.
Planet. Hubungan perusahaan dengan
lingkungan adalah hubungan sebab akibat, dimana jika perusahaan merawat
lingkungan maka lingkungan akan memberikan manfaat kepada perusahaan. Sudah
kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap lingkungan hidup dan berkelanjutan
keragaman hayati. Misalnya, penghijauan lingkungan hidup, perbaikan pemukiman,
serta pengembangan pariwisata (ekoturisme).
Prior, dkk., (2008) menyatakan
bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan dalam laporan tahunan
dapat digunakan oleh manajer sebagai alat untuk mengamankan kedudukannya. Hal
tersebut digunakan oleh manajer untuk mengalihkan perhatian stakeholder dari
monitoring aktivitas manajemen laba yang mereka lakukan. Hal ini dapat
terjadi karena manajemen memiliki informasi yang lebih banyak dari pada pihak
berkepentingan lainnya sebagaimana dijelaskan dalam agency theory (teori
keagenan).
TEORI-TEORI YANG MENDASARI
TRIPLE BOTTOM LINE
1.
Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)
2.
Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)
3.
Teori Keagenan (Agency Theory)
Daftar Pustaka
https://www.profauna.net/id/content/menggagas-bisnis-dan-aktivitas-ekonomi-yang-bertanggung-jawab-pada-bumi#.WSvvcFHa51s