Sabtu, 17 Oktober 2015

Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah



NAMA           :           VINNY JUWANTI
NPM               :           29213159
KELAS          :           3EB25
DEFINISI METODE ILMIAH

Metode merupakan prosedur atau cara seseorang dalam melakukan suatu kegiatan untuk mempermudah memecahkan masalah secara teratur, sistematis, dan terkontrol. Ilmiah adalah sesuatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara alami berdasarkan bukti fisis. Jadi, bila kita menjabarkan lebih luas dari metode ilmiah adalah suatu proses atau cara keilmuan dalam melakukan proses ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.
Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah
Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan  data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya.

Metode ilmiah didasarkan pada data empiris

Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada data empiris. maksudnya adalah, bahwa masalah yang hendak ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu harus tersedia datanya, yang diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif. Ada atau tidak tersedia data empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah. Apabila sebuah masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah sebuah bentuk metode ilmiah.
Sederhananya tujuan mempelajari metode penulisan ilmiah secara umum bisa dirinci sebagai berikut:
  1. Meningkatkan keterampilan menulis dengan menggunakan fakta di lapangan yang berupa fenomena dan ditinjau secara akademis melalui konsep dan teori
  2. Mengembangkan pengetahuan akademis untuk kepentingan praktis dan akademis
  3. Meningkatkan keterampilan dalam menyajikan dan emngorganisir fakta secara sistematis
  4. Meningkatkan pemahaman penulisan dengan mekanisme yang telah ditentukan.
  5. Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis
  6. Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis
  7.  Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah
Metode penulisan ilmiah tentu harus didasarkan pada prinsip-prinsip yang ada dalam pengertian metode ilmiah itu sendiri. Metode ilmiah sendiri bisa diartikan sebagai proses ilmiah, artinya proses yang harus dilakukan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis. Penelitian ini bedasarkan bukti fisik dan fenomena yang ada berdasarkan kaidah keilmuan.
Dalam metode ini, fenomena yang ada akan dijelaskan dengan melakukan pengamatan dan perumusah hipotesis, Berbagai prediksi dan atau asumsi yang dirumuskan dalam hipotesis, kemudian diuji dengan eksperimen atau penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
http://bangbiw.com/penjelasan-tentang-metode-ilmiah-tujuan-sikap-dan-langkah-langkahnya/

SILOGISME HIPOTESIS



NAMA           :           VINNY JUWANTI
NPM               :           29213159
KELAS          :           3EB25

Silogisme adalah proses logis yang terdiri dari tiga bagian. Dua bagian pertama merupakan premis-premis atau pangkal tolak penalaran silogistik. Sedangkan bagian ketiga merupakan perumusan hubungan yang terdapat antara kedua bagian pertama melalui pertolongan term penengah (M). bagian ketiga ini disebut juga kesimpulan yang berupa pengetahuan baru (konsekuens). Proses menarik suatu kesimpulan dari premis-premis tersebut disebut penyimpulan.
Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, bila simpulannya juga menolak berarti konsekuen.
Contoh :
  1. My  : Jika tidak ada makanan, manusia akan kelaparan.
  2. Mn  : Makanan tidak ada.
  3. K     : Jadi, manusia akan kelaparan.
  1. My  : Jika tidak ada matahari, tumbuhan tidak akan berfotosintesis.
  2. Mn  : Tumbuhan tidak akan berfotosintesis.
  3. K     : Tumbuhan tidak dapat matahari.
Pada silogisme hipotetik term konklusi adalah term yang kesemuanya dikandung oleh premis mayornya, mungkin bagian anteseden dan mungkin pula bagian konsekuensinya tergantung oleh bagian yang diakui atau di pungkiri oleh premis minornya. Kita menggunakan istilah itu secara analog , karena premis pertama mengandung permasalahan yang lebuh umum , maka kita sebut primis mayor , bukan karena ia mengandung term mayor. Kita menggunakan premis minor , bukan karena ia mengandung term minor , tetapi lantaran memuat pernyataan yang lebih khusus

Silogisme Hipotesis adalah jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis, dan premis minornya bersifat katagorial. Silogisme Hipotesis ini dapat dibedakan menjadi 4 macam , yaiu :
1.             Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh :
Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).
2.             Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuen
Contoh :
Jika hutan banyak yang gundul , maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
Sekarang terjadi global warming ( premis minor )
Maka hutan banyak yang gundul ( kesimpulan ).
3.             Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidak akan maksimal
pembuatan karya ilmiah telah di persiapkan maka hasil akan maksimal
4.             Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen
Contoh :
Bila presiden Mubarak tidak turun , Para demonstran akan turun ke jalan
Para demonstran akan turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak tidak turun.
Silogisme adalah suatu cara untuk melahirkan deduksi. Silogisme mengajarkan pada kita merumuskan , menggolong – golongkan pikiran sehingga kita dapat melihat hubungannya dengan mudah. Dengan demikian kita belajar berfikir tertib , jelas , tajam.

DAFTAR PUSTAKA